Sejarah Polres Bolaang Mongondow Menjadi Polres Kotamobagu


Kepolisian adalah suatu lembaga yang di bentuk untuk memelihara keamanan,ketertiban masyarakat dan penegakan hukum.Kepolisian Resort Bolaang mongondow telah mengalami dan melewati situasi sejak masa pemerintahan Bolaang mongondow masih dalam wilayah pemerintahan Swapraja.
zaman RIS (Republik Indonesia Serikat) dengan Keppres RIS No.22 tahun 1950 dinyatakan bahwa jawatan kepolisian RIS dalam kebijaksanaan politik polisional berada di bawah perdana menteri dengan perantraan jaksa agung,sedangkan  dalam hal administrasi dan pembinaan di pertanggung jawabkan pada menteri dalam negeri. di wilayah Swapraja Kepolisian Bolaang mongondow di kendalikan oleh :

– AKP .R.S.Soetoyo            tahun 1950 sampai 1951 – AKP. R.S. Mokodongan   tahun 1952 sampai 1953
Bolaang mongondow sebagai wilayah status Swapraja Dewan Raja raja Onderafdeeling Bolaang mongondow yang di bentuk dengan Federasi-statuut (Bolaang mongondow,Kaidipang besar Bintauna dan Bolang uki).

Bolaang Mongondow menjadi wilayah Swapraja Negara Indonesia Timur ibukotanya berpusat di makasar tergabung dalam Republik Indonesia Serikat ibukotanya Yogyakarta  (Undang-undang Pemerintah Daerah Indonesia Timur tertanggal 15 Juni 1950,Staatsblad Indonesia timur No.44 tahun 1950.

Setelah perjanjian konferensi meja bundar di seluruh indonesia berkecamuklah paham Federalisme di satu pihak dan unitarisme di lain pihak sehingga menjelma menjadi revolusi menuntut Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Di Bolaang mongondow pada tahun 1950 gerakan pemuda dan party-party membentuk wadah perjuangan GAPRIBOM (Gabungan party-party Rakyat Indonesia Bolaang Mongondow) menuntut penuh Kemerdekaan Republik Indonesia yang bersatu menentang aliran REKAVER-BAND (bernaung di bawah mahkota Belanda).

Gerakan TWAPRO yang pro belanda di pimpin Julian P, saat memperingati hari buruh di kotamobagu di tentang keras oleh GAPRIBOM, Julian dan anggotanya di lucuti senjatanya, di tangkap dan di jebloskan di penjara oleh Kepolisian keamanan Kotamobagu.

Setelah terbit peraturan pemerintah No.23 tahun 1954 jo.PP No.24 tahun 1954 di bentuklah kabupaten Dati II Bolaang Mongondow
Namun akibat timbulnya Pemberontakan permesta yang pertama kali muncul di makasar 1957,yang secara perlahan mulai di musuhi masyarakat makasar akhirnya di pindahkan ke manado di tahun 1958 sebagai markas besar Permesta,perlawanan dan penolakan kepada gerakan permesta juga terjadi di wilayah bolaang mongondow,dan akhirnya pemberontakan permesta  berhasil di gagalkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Akibat dari timbulnya banyak Konflik politik di indonesia maka kedudukan Kepolisian menjadi unsur ABRI (UU pokok Kepolisian No.13/1961. sejak 1954 sampai 1974 terjadi kekosongan jabatan kepala kepolisian di Bolaang Mongondow.

Berdasarkan surat menteri/kepala Kepolisian Negara 25 April 1960 maka Polda sulawesi di bagi menjadi 2 komisariat yakni Komisariat Kepolisian sulawesi selatan dan tenggara (SULSELRA),Komisariat Kepolisian sulawesi utara dan tengah (SULUTTENG).
Pada tahun 1973 istilah Komisariat di rubah menjadi KOMDAK sulawesi utara dan tengah menjadi KOMDAK XIX di wilayah Bolaang Mongondow di tunjuk Pejabat Utama Kepolisian KORES (Komando Resor) Bolaang Mongondow antara lain :

– Mayor.Pol. A.M. PARANGAN       tahun 1975 – 1976
-Letkol. ARSYAD PODUTOLO         tahun 1976 – 1979
– Letkol Drs. DASUKI                       tahun 1979 – 1982
– Letkol. G.G MONDE                       tahun 1982 – 1986

Pada tahun 1984 sampai 1996 KOMDAK XIX SULUTTENG berubah nama menjadi POLDA SULUTTENG berikut nama nama kapolres  Polred Bolaang mongondow 1986 – 2002 :

– Letkol. ANJAR DIDONG,SH            tahun 1986 – 1987
– Letkol. JULIUS HARTONO              tahun 1987 – 1988
– Mayor. Drs. HARYONO                   tahun 1988 – 1989
– Letkol. Drs. F. DENGAH                  tahun 1989 – 1991
– Letkol.Drs. D.Y. SUMAMPOW        tahun  1991 – 1995
– Letkol.Drs.MUSTOFA                       tahun 1995 – 1997
– Letkol. Drs. LUKITO                         tahun 1997 – 1998
– Letkol. Drs. AGUNG ASTIKA          tahun 1998 – 2001

Setelah di tetapkanya UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepolisian berada langsung di bawah Presiden,susunan,tata kerja dan kepangkatan di sesuaikan dengan fungsi dan peran Kepolisian,berikut nama nama Kapolres Bolaang mongondow sejak tahun 2002 sampai sekarang :

– Akbp. Drs. Hi. MOCHAMAD SYAHRIR               tahun  2001-2003
– Akbp. Drs. SUPRIADI JALAL                                tahun  2004-2006
– Akbp. Drs. YADI SURYADINATA                          tahun  2006-2007
– Akbp. Drs WAWAN                                                tahun  2007-2008
– Akbp. SET.S.LUMOWA, S.I.K                                tahun  2008-2009
– Akbp. GATOT TRI SURYANTA,M.si                     tahun  2009-2011
– Akbp. ENGGAR BROTOSENO, S.I.K, M.si           tahun  2011-2012
– Akbp. HISAR SIALLANGAN, S.I.K                       tahun  2012 – 2014
– Akbp WILLIAM SIMANJUNTAK, S.I.K, MH       tahun  2014 – 2016
– Akbp. FAISOL WAHYUDI, S.I.K                            tahun  2016 -2017

Perubahan Nomenklatur Polres Bolmong menjadi Polres Kotamobagu membawahi 4 Kabupaten dan 1 kota : Bolmong,Bolmut,Bolsel,Boltim dan kota kotamobagu.

– Akbp. GANI. F SIAHAAN, S.I.K, MH                    sekarang.

Kores (Komando Resor) Bolmong di tahun 1950 - 1960 yang sebelumnya beralamat di Jln.A.Yani kantor satlantas (saat ini) pembangunan kantor yang baru beralamat di jalan Paloko Kinalang menjadi Polres Bolmong mulai dilaksanakan sekitar tahun 1970an, pembangunan di masa Bupati Oen Mokoagow dan kepala BPH pembangunan di jabat Mayor Pol John Siahaan yang juga menjabat sebagai Wakapolres Bolmong



Seakan sejarah mengulang, setelah hampir 45 tahun peralihan Mapolres Bolmong yang kemudian menjadi Polres Kotamobagu di tahun 2019, di jabat dan diresmikan oleh AKBP Gani F Siahaan dengan tetap membawahi 4 kabupaten dan 1 kota : Kota Kotamobagu,Bolaang Mongondow,Bolaang Mongondow Utara,Bolaang Mongondow Selatan,Bolaang Mongondow Timur, 

Perubahan nomenklatur Polres Bolmong menjadi Polres Kotamobagu di lakukan guna penyesuaian wilayah administrasi oleh Kepolisian RI,meskipun Polres kotamobagu masih tetap membawahi 4 Kabupaten dan 1 kota,sehingga di masa yang akan datang pembangunan Polres polres di 4 kabupaten se Bolmong Raya juga akan di lakukan guna pelindungan,pelayanan,pengayoman kepada seluruh masyarakat BMR menjadi lebih maksimal.

Sejarah panjang Kepolisian Resor Bolaang mongondow yang kini telah menjadi Polres Kotamobagu dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban serta penegakan hukum di tanah Totabuan dengan luas wilayah sekitar 54 % dari total luas wilayah sulawesi utara, menjadi peran yang sangat penting sehingga tercipta suasana yang aman dan nyaman menunjang pembangunan pemerintah daerah yang dapat di rasakan oleh seluruh masyarakat Bolaang Mongondow Raya.

Comments