Salinan Pernyataan Bolaang Mongondow Teguh Menjadi Republik Indonesia tahun 1947

Bukti Salinan Rapat tahun 1947 Bolaang Mongondow Teguh menjadi Republik Indonesia.

Bukti salinan Rapat para pejuang pejuang kemerdekaan indonesia dari Bolaang Mongondow di tahun 1947 mulai tanggal 1 Januari - 15 Februari 1947, Anthon Cornelis Manoppo yang baru pulang dari Confrentie Denpasar langsung membentuk gerakan politik di antaranya membentuk B.N.I (Barisan Nasional Indonesia), K.N.I (Gerakan Indonesia Merdeka) laporan resmi Belanda ini mencatat "Komitment A.C Manoppo tidak boleh di abaikan untuk memberikan pengaruh atas propaganda Indonesia di Bolaang Mongondow,A.C Manoppo merasa bertanggung jawab atas kesengsaraan rakyat oleh pengaruh politik Belanda,Anthon selalu memberi kritik tajam kepada Hindia Belanda.

Pertemuan tertutup diawali oleh A.C Manoppo bersama putra J W.Pontoh Putra Raja Kaidipang besar yang juga menantu Raja Bintauna yang mulai melobi gerakan politik indonesia di kaidipang besar dan Bintauna,pertemuan tertutup ini di laksanakan pada tanggal 10 November 1946, A.C Manoppo memberi mandat kepada F.P Mokodompit untuk mengumpulkan 500 masa di Molinow,

Pidato A.Sugeha pada tangga 4 November 1946 "Bahwa gerakan ini murni hati nurani tak perlu pertumpahan darah dengan pihak Belanda tak perlu ada lagi aturan perang tapi kebijaksanaan politik Belanda".

Kartawinata menyampaikan "Bahwa Indonesia menginginkan 100 % merdeka,Indonesia berhak atas Kekayaan Bangsa Ini.

A.C Manoppo mengutip Bait Raja Indonesia " Indonesia Tanah Airkoe,Tanah Toempah Darahkoe,Disanalah Akoe Berdiri,Menjaga Hak Milikkoe.

K.Imban memberikan gambaran "Sekarang Kami Bebas untuk Sekolah dan Belajar".

A.C Manoppo sebagai ketua G.I.M (Gerakan Indonesia merdeka),Pontoh Sebagai Wakil Ketua, sekretarisnya adalah Kartawinata mengundurkan diri dan di gantikan oleh A.Lasabuda dan R.Mokoginta.

A.C Manoppo dan Johan Pontoh melalui Gerakan B.N.I dan G.M.I menolak perjanjian malino dan perjanjian Denpasar menjadi negara serikat dan komitment menjadi Negara Republik Indonesia.

Salah satu isi Telegram A.C Manoppo menolak konfrensi malino "Konfretie Malino Kedji..! Nanti Baku Hitong..!

Pada tanggal 7 Januari 1947 di gogagoman dilakukan rapat rahasia Bestuur Gerakan Nasional Indonesia yang di hadiri Raja Henny Yusuf Manoppo dan 25 pemimpin wilayah diantaranya Amirn Yunus,Balangket Mokodompit,Hasan Manoppo,Jogugu Mokodompit dengan tetap menjaga formasi susunan kepengurusan yang kecil.

Berbeda dengan kepengurusan G.I.M Gerakan Indonesia Merdeka memiliki banyak dewan pada saat rapat prmbentukan G.I.M di mongkonai pada tangga 10 Januari 1947 terbentuk pengurus diantaranya ketua H.R Gonibala,Sekretaris P.Paputungan, Bendahara H.Potabuga,Komisaris S. Potabuga.

Rapat Kotamobagu 12 Januari terpilih pengurus Oetoe Suwikromo, A.Lapantje,H. Amir dan L.Lasaka.

Pertemuan mojag pada 27 januari dengan pengurus Ketua M.Mamonto, A.R Mamonto wakil, I. Mamonto Sekretaris.

Pada tanggal 27 Januari di umumkan akan dilaksanakan Konfrensi yang akan dilaksanakan di Molinow pada tanggal 5 dan 6  Februari. Kongres B.N.I (Barisan Nasional Indonesia) pada tanggal 5 di hadiri oleh 100 orang dan mengumumumkan jumlah anggota sebanyak 7000 anggota,terdiri dari 25 cabang diantaranya Kotamobagoe,Molinow,kotabangon,Moyag,Bongkudai,Modayag,Gogagoman,Pasi,Wangga Otam,Motoboi Kecil,Inobonto,Bolaang,Poigar,Abak,Pusian,Molibagu,Kotabunan,Mongkonai,Nonapan,Mogolaing,Duminanga.

Pengurus Daerah B.N.I Ketua M.D Kartawinata,Wakil Ketua E.Mokodompit,Sekretaris O. Mokodongan,E.Dilapanga,Papoe,L.Mokodongan, A.Mamonto Komisaris pengurus Moyag,Bongkudai dan Modayag, untuk Pasi L.Mokodongan, Poigar,Nonapan,Inobonto S.Mokodongan.

Persiapan sudah matang selanjutnya pembentukan Divisi/Detasement Putri,Pemuda dan Brigade 

Konsep N.I.T (Negara Indonesia Timur ) pada prinsipnya tidak di setujui oleh G.N.I dan K.N.I Bolaang Mongondow tetapi harus di terima sebagai sebuah kenyataan dan mengingat Rakyat Bolaang Mongondow ingin Bergabung dengan Republik Indonesia.

Salinan :

Pembangunan Negara Serikat Indonesia
Rapat Besar di Kotamobagu.

Dari Kotamobagu di kuatkan pada kita :

Rapat besar Gerakan Pembangunan Sarikat negara Indonesia di Celebes Utara berlangsung di bawah pimpinanannya Tuan tuan Bolaang dan Mongondow di kotamobagu,dengan kunjungan 2500 orang dari segala Lapisan rakyat antaranya Abtenar abtenar Landschap Rapat nyatakan Penyesalan keras dengan tidak di undangnya wakil wakil daerah dan Landschap maupun ke Konfretie Malino atau ke Ekonomische confrentie di Tomohon.

Lebih Jauh di protes keras tidak adilnya cara pembahagian dan harga barang negeri di daerah Goverment dan Landschapen untuk kebutuhan Rakjat jelata.

Gerakan Rakyat ini Principiel berdiri teguh di belakang pemerintah Republik Indonesia.


Swaraja Gabungan Bolaang Mongondow faktanya menolak isi Konfretie malino atas pembentukan negara federal NIT menolak konfrensi Tomohon dimana ada aneksasi belanda memasukan gabungan Bolaang Mongondow ke dalam Twapro Minahasa (Twalfe De Provice) provinsi ke 12 Hindia belanda.

Swapraja Gabungan Bolaang Mongondow telah Final menyatakan Setia bergabung kepada Republik Indonesia melalui berbagai upaya Rapat bersama dan strategi politik "Bobahasaan" namun pasti Peralihan dan dilepasnya Tahta jabatan Para Raja pada Tanggal 1 Juli 1950 adalah tinggal seremonial, kesepakatan politik bakid (musyawarah) para Raja dan Rakyat telah di laksanakan pada konfrensi akbar Kotamobagu pada tanggal 1 Januari - 15 Februari 1947. Sejalan dengan apa yang di catat dalam UU No 23 dan 24 1954 tentang pembentukan Daerah Bolaang Mongondow " Pemerintah Swapraja swapraja telah mengundurkan diri menjelang terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia di dorong oleh Keinsyafan"agar supaya pemerintahan Daerahnya dapat di sesuaikan dengan Susunan Pemerintah Negara kesatuan Republik Indonesia)


Investigasi Nenfis Belanda 17 Februari 1947 Bolaang Mongondow 1946-1947 
H.Veldkamp( controlour Bolaang Mongondow) 
Sumber : Service en de Centrale Militaire Inlichtingendienst in Nederlands-Indiƫ

Kisah harum pasti selalu tercium wangi meskipun banyak fitnah atas kisah sejarah indonesia Bolaang Mongondow, Raja Raja sesungguhnya telah memberi mandat tertinggi kepada pemerintah Republik Indonesia demi keadilan dan kesejahteraan rakyat Bolaang Mongondow Raya..!

Salinan di atas adalah Proklamasinya Swapraja Bolaang Mongondow menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia..!

#NKRIHargaMati
#BMRHargaDiri

Comments