Bahasa Mongondow kuno induk bahasa kelompok Austronesia di semenanjung utara pulau sulawesi

Rentang sejarah panjang  peradaban penting leluhur Bolaang mongondow raya mulai terungkap,sebuah peneltian penting Disertasi tentang Bahasa Austronesia di tiga negara antara lain filiphina malaysia dan indonesia meneliti hampir 250 bahasa mengungkap bahasa Mongondow - Gorontalo menjadi makrogrup filiphina tengah selain bahasa Tagalog,Bikol, Bisayan, Mamanwa, dan Dabawenyo atau Mansakan), Manobo, Palawanic, Selatan Mangyan, Subanen.



Masalah linguistik yang tak kalah luar biasa di atas menunjukan bahwa nenek moyang makrogrup filiphina rupanya telah ada sekitar 40.000 tahun (Reid 2007: 10) mewakili Populasi paling awal.
Hipotesis menunjukan meskipun Makrogrup filiphina berbicara bahasa austronesia di pastikan mereka pernah berada dalam satu induk leluhur nenek moyang dan bahasa yang sama.

Penelitian tersebut di dasarkan atas pengungkapan historis bahasa bahasa yang di gunakan sebagai bahasa komunikasi penting kota Naga Modern (Nueva Caceres) masa pendudukan spanyol di wilayah Moluccos terdokumentasi dengan sangat baik di susun ahli bahasa oleh Andrés de San Agustin 1734,Kamus Old Bicol karya Marcus de Lisboa 1754, Bahasa Mongondow menjadi bagian penting dalam kamus bahasa Spanyol Old Bicol yang melegenda.

Peta subkelompok populasi bahasa Makrogrup Filiphina  Mongondow-Gorontalo di pulau sulawesi


Bahasa Mongondow induk 
Bahasa Ponosakan minahasa
Bahasa Lolak
Bahasa Bolangitang/Kaidipang
Bahasa Buol

Bahasa Gorontalo induk
Bahasa Bolango
Bahasa suwawa
Bahasa Bintauna

Dari hasil penelitian Bahasa Mongondowic menunjukan kata kerja yang banyak terdapat dalam bahasa bahasa filiphina tengah besar sedangkan Gorontalic mengurangi bahasa fokus yang sering tidak di kenali.

Hasil rekonstruksi Bahasa Mongondow menjadi SubGroup bahasa inti filiphina tengah kuno di luar filiphina modern selain bahasa manobo timur agusan manobo dan Rajah Kabungsuwan manobo filiphina.yang banyak terdapat dalam kamus bahasa Old Bikol spanyol yang melegenda.


Bahasa mongondow sebagai bahasa induk kuno di kuatkan oleh fakta sejarah berbagai bukti termasuk arsip VOC ternyata telah mengenal aksara huruf bicol mongondow melayu yang telah di gunakan selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun peradaban mongondow dan di kerajaan Bolaang.




Contoh berikut adalah arsip kamus Old Bikol Sapanyol dan surat Raja Salomon manoppo yang di simpan di museum ANRI menunjukan pola aksara huruf melayu yang sama.

masih banyak Arsip surat menyurat kerajaan Bolaang berbahasa melayu yang tersimpan di Arsip VOC leiden di abad ke 16 termasuk surat menyurat Datoe Binangkal Raja Loloda Mokoagow antara lain :

1691 Translaet dari sebuah brieff Malay oleh konperensi  Magondo Laloda Mackoago memiliki Manadose  opperhooft seigneur Harman Jansz. Steijnhuijsen  ditulis ke Ternate pada tanggal 20 Desember 1691  (dijemput tahun 1692).

1692 Malay brieff oleh Magondos King Laloda Mocoago  dan setelan Manados H.J. Steijnkuijler ditulis  tanggal 30 Mei 1692.

1692 Nederduijts menerjemahkan dari  brieff Malay
Magondos King Laloda Mocoago memiliki Manados
menggantikan H.J. Tanggal 30 Mei 1692.

-1692 Diterjemahkan dari surat Malay oleh pangeran dari  Magonde Jacobus Manope Macoago, Tuan  Gubernur Cornelis van der Duijn menulis




Pembuktian terbalik sejarah peradaban kerajaan Bolaang yang pernah tersohor di masa lalu adalah hal yang tak bisa di tutupi, Sejarah,Budaya,Bahasa dan aksara/huruf adalah bukti peradaban kerajaan Bolaang sebagai kerajaan Induk di semenanjung utara pulau sulawesi adalah fakta.

Bahasa Mongondow yang mampu melahirkan konsep Bahasa,Budaya dan sastra antara lain :
Doa itu-itum
sanjak mosalamat
mobondit
momantung
motayok, adalah hasil dari sebuah proses peradaban yang panjang,bahasa leluhur Austronesia yang harus di jaga dan di lestarikan sebagai  bagian dari identitas dan jati diri Bolaang Mongondow Raya..Bahasa Indonesia sebagai bahasa melayu Nusantara juga hasil dari kolaborasi turunan bahasa bahasa Austronesia.

# Inggai kita Tumomongondow
# Bangga Berbahasa Indonesia







Comments