Raja Datu Cornelis ManoppoRaja Laurens Cornelis ManoppoJogugu A.P MokogintaRaja Henny Joesoef Manoppo danNegara Kesatuan Republik Indonesia.


Raja Datu cornelis manoppo yang wafat pada bulan februari 1927 oleh "Vice Voorzitter Raad Van Indie" Mr.Greutbeng selaku wakil gubernur - Jenderal De Graaft saat itu menyetujui Jogugu A.P Mokoginta di lantik menjadi pengganti Raja, krn A.P mokoginta, merupakan anak menantu dari Raja D.C manoppo.

Datu/Raja DC Manoppo

Tetapi persaingan politik antara Dunnebier dan Jogugu A.P Mokoginta menjadikan perdebatan pemerintah Hindia Belanda (Batavia-Kotamobagu) Dunnebier memberikan alasan bahwa A.P Mokoginta hanya berasal dari garis keturunan Ratu kerajaan karena ibunya adalah Bua Dabo Sugeha putri Raja Abraham Sugeha dan Ayahnya Abo Mundung Mokoginta Putra Bua Mohondi putri dari Sultan Jacobus Menuel Manoppo "jacobus II" alasan ini hanya untuk mematahkan karir politiknya A.P Mokoginta karena di kenal progresif.

jogugu A.P Mokoginta

Kemelut ini cukup membuat pusing Batavia-Kotamobagu maka pilihan di sepakati jatuh pada Laurens Cornelis Manoppo,dan posisi A.P mokoginta di tarik ke Batavia kemudian di angkat menjadi Wethouder Kota praja Jakarta pada tahun 1928.Raja Laurens Cornelis Manoppo dilantik menjadi Raja pada tanggal 28 Juni 1928.

Ternyata akibat kebencian Dunnebier kepada A.P mokoginta lah yang menyebabkan A.P Mokoginta tersingkir dari bursa pemilihan Raja menurut Bapak K.C mokoginta Dunnebier sebagai Agen Nenfis intelijennya belanda di kerajaan Bolaang mongondow mengirim surat ke Batavia dengan isi " Jika A.P Mokoginta di setujui menjadi Raja maka tidak lama lagi Bendera merah putih Biru lambang kekuasaan Belanda Tidak akan lama berkibar di Bolaang Mongondow".

paling kanan Datu/Raja Laurens Manoppo

Raja Laurens cornelis Manoppo menjabat sampai dengan tahun 1940 di gantikan oleh putranya Henny Joesoef Manoppo yang saat itu sementara mengikuti pendidikan di sekolah OSVIA makassar "Opleiding School Voor In Lanschap Abtenaren atau sekolah pendidikan untuk pegawai pribumi saat ini setingkan IPDN.

Karena saat itu masih terjadi posisi kekosongan karena Henny Joesoef Manoppo masih dalam status pendidikan di makasar, pemerintahan kerajaan Bolaang mongondow membentuk Zelfbestuur -Commissie atau Badan pemerintahan sendiri yang di pimpin oleh H.D Manoppo dan Max Mokodompit dengan status dan hak yang sama (Dwitunggal).

Namun pada tahun 1941 Jepang Dai Nippon mengambil alih posisi belanda. Jepang Dai Nippon merubah Zelfbestuur Commisiie menjadi Syutjo-Hoyasaku kemudian di bubarkan pada tahun 1943 saat pemerintah jepang Kaisar Hirohito menyetujui Henny Joesoef Manoppo untuk menjadi Raja di kerajaan Bolaang Mongondow.

Ketika Belanda - Nica kembali dengan membonceng atas kemenangan sekutu perang dunia ke II dengan meluluhlantakan jepang dengan BOM atom,Belanda kembali lagi ke indonesia di kerajaan Bolaang mongondow Raja Henny Joesoef Cornelis Manoppo kembali di kukuhkan menjadi Raja oleh Belanda pada tanggal 4 september 1947 namun karena munculnya gerakan proklamasi kemerdekaan di jakarta maka otomatis pula muncul gerakan Republikan di setiap daerah, pada tanggal 27 Desember 1947 Belanda menyerahkan kekuasaanya kepada Republik Indonesia Serikat RIS melalui kesepakatan konfrensi meja Bundar (KMB) Ir.Soekarno di tunjuk sebagai Presiden dan Muhammad Hatta sebagai perdana menteri Republik Indonesia Serikat (RIS) namun gerakan pembubaran RIS menggelora di seluruh indonesia maka Negara Jawa timur,madura,pasundan,sumtera selatan,kalimantan timur,Banjar,Dayak Besar,Kalimantan Tenggara,Bangka,Riau dan Belitung bubar dan bergabung dengan Republik Indonesia, Sampai dengan 4 april 1950 RIS hanya terdiri dari Negara Indonesia Timur (NIT),Negara Sumatera timur (NST),dan Kalimantan Barat,maka hanya dalam beberapa bulan saja berpengaruh di kerajaan Bolaang Mongondow yang saat itu masuk dalam gabungan Negara Indonesia Timur (NIT) dengan ibukota makasar.maka pada tanggal 3-5 april 1950 di adakan perundingan RIS,NIT dan NST dengan hasil kesepakatan pembubaran Republik Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik indonesia pada tanggal 19 mei 1950 perdana menteri muhamad hatta dan Abdul halim sepakat untuk pembubaran Republik Indonesia dan pada tanggal 19 Agustus 1950 Soekarno menandatangani Undang undang sementara UUDS 1950 Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di Bolaang mongondow juga saat itu telah terbentuk Komite Nasional Indonesia (K.N.I) Daerah Bolaang mongondow yang beranggotakan 51 orang setelah melalui rapat di societiet POHOHIBURAN kotamobagu melalui keputusan Komite Nasional Indonesia (K.N.I) tanggal 29 Juni 1950 melalui voting 41 suara melawan 1 suara.

Maka pada tanggal 1 Juli 1950 jam 09.00 wita di gedung B.P.P.I Molinow yang juga di hadiri ribuan masyarakat Bolmong Raya Raja Henny Joesoef Manoppo dengan sendiri dan resmi membacakan dan mengumumkan bahwa Dihapusnya sistem Swapraja Bolaang Mongondow berganti pemerintahan Demokratis Bergabung ke Republik Indonesia.

Gaung semangat NKRI juga mampu di terima oleh elemen dan elit kerajaan Bolaang Mongondow karena ada gerakan global di seluruh Indonesia maka Tak elok jika turunnya para Raja hanya karena isu murahan Feodalisme yang mengakar dalam ruang konflik sejarah in Totabuan..!

Saatnya BMR bangkit..! isu kontra murahan yg terus menjadi buah bibir untuk membenturkan kesatuan Bolmong Raya yang menyebabkan bolmong raya kehilangan identitasnya harus di jawab oleh fakta sejarah..Buktinya Tak se Feodal apa yang dituduhkan kepada Para Raja BMR mereka ikhlas melepas tahtanya untuk menuju perubahan dan peradaban Baru NKRI.

254 tahun sistem kerajaan Monarki Bolaang mongondow mampu di akhiri di tanggal 1 Juli 1950 dengan ikhlas, maka kembali lagi kita seluruh elit dan generasi bertanya dalam hati, mampukah kita satu hari saja untuk Ikhlas bersatu padu dalam peradaban NKRI yang baru 74 tahun untuk tujuan "Motobatu Ba molintak kon Totabuan" ???

Semoga..!

Comments