Misteri kesamaan motif Allah di kapal karam viking dan Kabela

Satu detail menarik adalah bahwa kata 'Allah' digambarkan dalam bayangan cermin, "kata Annika Larsson, peneliti arkeologi tekstil di Departemen Arkeologi dan Sejarah Kuno di Universitas Uppsala Swedia.

"Ini adalah pemikiran yang mengejutkan bahwa band-band, seperti kostumnya, dibuat di sebelah barat jantung Muslim. Mungkin ini adalah usaha untuk menulis doa agar bisa dibaca dari kiri ke kanan, tapi dengan karakter bahasa Arab yang seharusnya mereka dapatkan. Bahwa kita begitu sering mempertahankan bahwa benda-benda Timur di kuburan Viking Age hanya bisa menjadi hasil perampokan dan perdagangan ke timur tidak bertahan sebagai model penjelasan karena prasasti tersebut muncul dalam pakaian khas Zaman Viking.

Dalam penelitiannya sebelumnya, Annika Larsson telah menekankan kemunculan sutra Timur di kuburan Viking Era Scandanavia. Di kuburan kapal Valsgärde, tepat di sebelah utara situs Zaman Besi Awal Gamla Uppsala, temuan sutra di pakaian orang-orang yang dikuburkan jauh lebih besar daripada temuan wol dan linen. Analisis bahan, teknik dan desain tenun menyarankan asal Persia dan Asia Tengah kuno.

Viking—Bangsa Penakluk dan Penjajah

WAKTU itu bulan Juni tahun 793 M. Para biarawan di pulau kecil Lindisfarne, yang juga disebut Holy, di lepas pantai Northumberland, Inggris, sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak menyadari bahwa kapal-kapal berbentuk ramping dan berukuran rendah sedang melaju cepat menerjang ombak ke arah mereka. Kapal-kapal itu meluncur ke arah pantai, lalu pria-pria berewokan bertampang garang yang bersenjatakan pedang serta kapak melompat keluar dari kapal-kapal itu dan berlari ke arah biara. Mereka menyerang para biarawan yang ketakutan dan membantai habis mereka. Para penyerang ini menjarah emas, perak, perhiasan, dan benda berharga lainnya dari biara itu. Kemudian, mereka kembali berlayar ke arah Laut Utara dan menghilang.

Para penjarah ini adalah orang-orang Viking, dan penyerangan mereka yang terkenal brutal dan bersistem sergap-lalu-lari itu menarik perhatian bangsa-bangsa di Eropa serta menandai awal era bangsa Viking. Tidak lama kemudian, bangsa Viking menjadi momok, sampai-sampai di seluruh Inggris bergema doa, ”Oh, Tuhan, lepaskanlah kami dari kemurkaan orang-orang North.”*

Siapakah orang-orang Viking ini? Mengapa mereka tiba-tiba muncul, entah dari mana, ke dalam halaman sejarah, bertahan dalam kemasyhurannya selama tiga abad, dan kemudian raib?

Petani dan Penjarah

Nenek moyang bangsa Viking adalah orang-orang Jerman yang, sekitar 2.000 tahun sebelum era Viking, mulai bermigrasi dari Eropa sebelah barat laut ke Denmark, Norwegia, dan Swedia—Skandinavia. Seperti nenek moyang mereka, orang Viking adalah petani, bahkan termasuk orang-orang yang melakukan penyerangan. Di tempat-tempat yang lebih dingin di Skandinavia, mereka lebih banyak bergantung pada berburu binatang, memancing, dan berburu ikan paus. Para saudagar Viking tinggal di wilayah yang lebih besar, dan dari sana mereka melayari rute perdagangan Eropa dengan kapal-kapal layar mereka yang tangguh. Lantas, apa yang mengubah orang-orang yang

Orang-orang Viking berlayar ke Spanyol dan Portugal, dan menyerang kedua daerah itu untuk pertama kalinya pada tahun 844 M. Mereka menjarah beberapa kota kecil dan bahkan menduduki Seville untuk sementara. ”Akan tetapi,” kata Cultural Atlas of the Viking World, ”para pejuang Arab mengadakan perlawanan yang sengit sampai-sampai orang-orang Viking segera mundur, pasukan mereka nyaris dihancurkan.” Meskipun demikian, mereka kembali pada tahun 859 M—kali ini d



engan sebuah armada yang terdiri atas 62 kapal. Setelah memorakporandakan beberapa bagian dari Spanyol, mereka menyerang Afrika Utara; dan meskipun kapal mereka sudah dipenuhi jarahan, mereka pergi ke Italia dan menjarah Pisa serta Lina (sebelumnya Luna).

Kesamaan motif





Hal yang paling menarik adalah bentuk atau motif tenun Allah yang di temukan di dalam sebuah kapal karam viking dan relief Allah pada motif tenun kabela yang saat ini di simpan di museum volkenkunde leiden.

Jika kita melihat sejarah peradaban islam memang jauh sebelum masuknya invasi eropa para pedagan arab dan cinalah yang  lebih dulu menguasai wilayah nusantara. Hal ini terekam dalam catatan portugis dan spanyol bahwa pengaruh persia di kawasan nusantara timur sangat kuat sebelum masuknya perdagangan eropa.

Kabela adalah semacam kotak persegi biasanya di gunakan untuk tempat sirih dan juga di jadikan tempat untuk menyimpan barang berharga atau penting.belum di ketahui pasti kapan kabela yang saat ini di simpan di museum  leiden jika kabela tersebut adalah bagian temuan VOC di abad ke 16 saat pertama kali menginjakan kakinya di semenanjung utara sulawesi.maka lalu lintas serta pengaruh perdagangan arab dapat membuka tabir sejarah islam di kerajaan bolaang, di kaitkan arsip VOC dengan surat loloda mokoagow kepada pemimpin VOC dan surat bobatos tondano kepada loloda mokoagow serta surat rahasia pemimpin tidore kepada loloda mokoagow pada temuan di tahun 1691 dan 1692 semuanya di tulis dengan aksara arab melayu maka pengaruh islam di kerajaan bolaang tanpa kesultanan adalah hal yang bisa di terima..!semoga..!

Comments